Puasa adalah
momentum untuk melakukan perubahan. Perubahan menjadi insan yang lebih baik.
Karena ketika kita masih lebih buruk ataupun sama dengan hari kemarin, kita
akan dikatakan sebagai orang yang rugi. Apakah kita mau dikatakan sebagai orang
rugi, Tentu tidak?
Bisa melaksanakan ibadah puasa kembali di tahun ini merupakan anugerah
terindah dari Allah yang senantiasa harus kita syukuri. Berarti Allah masih
memberikan kita kesempatan untuk merevisi
kesalahan-kesalahan yang telah kita perbuat. Maka sangat disayangkan apabila
kesempatan yang telah terbentang luas di hadapan kita, tidak digunakan sebaik
mungkin. Karena kesempatan untuk kembali bertemu dengan bulan nan suci ditahun
yang akan datang masih menjadi teka-teki. Tidak menutup kemungkinan ramadhan
kali ini adalah ramadhan terakhir untuk kita. Ini hanya menjadi rahasia tuhan
yang siapapun tidak mengetahuinya.
Puasa merupakan ibadah yang melatih
kesabaran karena selain kita diperintahkan untuk menahan diri dari haus dan
lapar. Kita juga dituntut untuk mengendalikan diri dari perbuatan-perbuatan
yang buruk. Kita diajarkan bagaimana mengolah hawa nafsu sehingga tidak
terjebak dalam kemaksiatan. Maka benar jika puasa disebut sebagai medan
pertempuran antara manusia dan syetan.
Sejak manusia lahir ke dunia, syetan
sudah menampakkan kebencian yang begitu besar kepada manusia. Ketidakpatuhannya
kepada Allah ketika diperintahkan untuk bersujud kepada Adam adalah bukti nyata keangkuhan dan kesombongan syetan. Seumur
hidupnya hanya akan dihabiskan untuk menggoda umat manusia. Disetiap detik,
menit, dan jam kita tidak pernah terlepas dari godaan dan rayuannya.
Tugas kita adalah bagaimana kita
mampu menahan godaan dan bisikannya. Karena konsekuensinya adalah kehidupan
kita dimasa yang akan datang. Kualitas kehidupan kita dimasa yang akan datang
akan ditentukan dari seberapa bagus
kualitas kehidupan kita saat ini. Artinya semakin kita mampu menahan godaan dan
rayuan syetan, maka semakin baik pula kehidupan kita di akhirat nanti.
Tidak ada cara lain untuk bisa
menahan godaan dan raayuannya kecuali dengan memperbanyak beribadah untuk
memupuk iman kita terutama dibulan suci nan berkah ini karena setiap kebaikan
yang kita semai akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT. Memperbanyak berdzikir,
membaca Al-Qur’an, bersedekah akan menambah nilai puasa kita dan akan semakin
mengurangi kemungkinan kita untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang kurang
baik.
Akhirnya kita harus menyadari bahwa
pilihan ada di tangan kita, tapi kita harus ingat pilihan kita akan dimintai
pertanggungjawaban di hadapan-Nya dan akan menentukan nasib kita di alam sana. Jadilah
pemenang dan jangan jadi pejundang. Ingatlah, syetan adaah musuh yang nyata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar